2014-01-26

Perawatan / Memperlakukan Karbu Jenis Vakum

Karburator vakum alias CV (Constant Velocity) jadi standar di motor terkini. Silakan absen dari Yamaha Mio, Honda Vario, Kawasaki Kaze ZX130 hingga Suzuki Satria FU -150. Pertimbangannya pasti soal konsumsi bahan bakar plus buka-tutup gas yang halus.
Tapi, kinerja pengabut bensin tipe vakum bisa terganggu kalau salah asuh. Apa sih panduannya? “Tidak disarankan buka boks filter. Memang awalnya tarikan terasa lebih cepat, tapi kelamaan debu bisa menghambat gerakan skep,”



http://agustbece.blogspot.com/


Skep di karbu CV beda karena bahan dari resin dilapis teflon (gbr. 1). Bandingkan dengan skep yang umum dengan bahan logam berlapis krom. Gara-gara kena debu, skep jadi macet dan kelamaan lapisan teflon tergores, hasilnya langsam tak stabil alias naik-turun.


http://agustbece.blogspot.com/


Bagian lain yang tak kalah sensitif adalah karet vakum (gbr. 2). Posisinya ada di atas karbu dan ditutup lempengan besi. “Saat servis nggak perlu dibuka karena kalau sampai salah rakit atau karet terjepit hingga rawan kebocoran. Akibatnya putaran mesin ngaco,” lanjut Iwan.
Karet vakum juga nggak boleh kena bensin. Bisa melar atau paling parah tidak bisa digunakan lagi. Mana harganya mahal lagi. Untuk itu kudu hati-hati.
Termasuk urusan trik oprek karbu dengan reamer atau memperbesar diameter venturi. Ini juga haram dilakukan di karbu vakum kalau nggak mau risiko skep oblak yang bisa berakibat mesin susah hidup.
Karburator CV bekerja dengan tekanan udara dari crankcase dan intake. Jadi perhatikan kondisi slang vakum yang menuju karbu. Seumpama retak atau sobek, langsung ganti baru karena mesin bakal susah hidup.

http://agustbece.blogspot.com/


“Kondisi karet pemegang karbu dan intake manifold yang tak boleh ada kebocoran karena berimbas skep bakal susah naik (gbr. 3),” . Termasuk klep masuk yang tak lagi rapat pun bisa bikin daya isap ke karbu vakum melorot. Jadi, rawatlah!



http://agustbece.blogspot.com/
Pada dasarnya setting angin sepeda motor standart atau masih bawaan pabrik tidak terlalu sulit.Tapi untuk orang awam setting angin sepeda motor hanya diputar-putar baut setelanya saja tanpa mengetahui apakah settinganya itu sudah pas untuk motor nya atau tidak.

Ada beberapa 2 tipe setting angin karburator yang baik dan benar.Untuk pertama
1.Pada kondisi mesin dingin.
 Pada saat kondisi mesin dingin ada benarnya juga menyetting angin karburator agar pada saat pagi hari atau mesin dalam kondisi dingin.diputaran rendah ,atau saat pemanasan suara mesin agar tak mbrebet .Sering dijumpai pula pada motor jaman sekarang tak ada motor yang pada saat kondisi mesin dingin suara mesin tak mbrebet .
 a.Cara setting:
-Starter sepeda motor dan putar setelan stasioner sampai keputaran mesin yang terasa mbrebet.
-Kemudian putar setelan angin karburator kekanan sampai terasa mesin ingin mati.
-Setelah itu putar kekiri sampai suara mesin tertinggi atau putaran mesin tak mbrebet.
-Turunkan putaran stationer ke putaran mesin yang anda ingin kan.
 b.kelebihan setting karburator dikondisi mesin dingin ini biasanya menghilangkan mbrebet ketika dipagi hari.
 c.kekurangan nya yaitu ketika mesin panas dimungkinkan stationer atau putaran mesin menjadi lebih tinggi .

2.Pada kondisi mesin panas.
Cara setting angin karburator pada kondisi mesin panas atau sudah berjalan sering dipakai para mekanik untuk mendapatkan hasil yang signifikan.kuncinya adlah pada putaran tertinggi .
a.Cara setting
-starter sepeda motor ,dan putar setelan stationer sampai pada putaran mesin tertinggi.
-kemudian putar setelan angin karburator kekanan samapai terasa mesin akan mati.
-Putar lagi setelan angin karburator kekiri sampai terasa mesin tak mbrebet dan putaran mesin los tak ada hambatan.
-Putar kembali setelan stationer sesuai keinginan anda.Yang sekianya pas untuk kondisi mesin panas dan dingin.
b.Kelebihan setting disaat kondisi mesin sudah berjalan atau panas membuat mesin dalam kondisi prima saat kondisi apapun.
c.Kekurangan nya yaitu jika setelan stationer terlalu rendah maka dipagi hari motor juga susah stationer.Karena saat mesin dingin ruang pembakaran belum sepenuhnya terisi campuran bahan bakar.
 

No comments: