Tembok besar berang-berang
Di Kanada, tepatnya di Wood Buffalo National Park, North Alberta, terdapat jenis berang-berang yang mampu mendirikan bendungan raksasa sepanjang 2,790 kaki (sekitar 850.4 meter).
Yang mengejutkan adalah bangunan ini dapat terlihat dari luar angkasa!
Fakta ini ditemukan pertama kali oleh seseorang yang bermain-main dengan
aplikasi Google Earth. Menurut para ahli, bendungan ini dibangun dalam kurun waktu mencapai 20 tahun.
Uniknya, serupa dengan Tembok Besar China, bendungan ini juga berfungsi
sebagai pelindung dari musuh-musuh alami berang-berang seperti rubah
dan beruang, selain berfungsi juga sebagai tempat tinggal berang-berang
lintas generasi.
Megapolitan rayap
Kebalikan dari apa yang kita ketahui, selain sering berperan sebagai "penghancur bangunan",
rayap ternyata juga mampu mendirikan bangunannya sendiri yang sangat
mengesankan. Di alam liar rayap membuat gundukan yang terbuat dari
tanah, lumpur, bubur kayu, dan sejumlah kotoran mereka sendiri. Jangan
bayangkan ini sebagai sekedar gundukan tanah atau pasir yang sering kita
lihat, karena pada kenyataannya gundukan ini dapat menjulang setinggi 30 kaki (9 meter lebih).
Bandingkan proporsinya dengan tubuh rayap itu sendiri yang hanya
berukuran 3 - 5 centimeter. Gundukan ini juga berfungsi sebagai tempat
tinggal koloni rayap, mungkin lebih tepatnya disebut sebuah kota
megapolitan rayap.
Yang lebih mengesankan lagi adalah bahwa bangunan ini memiliki sistem pemanasan terpusat. Jika dicermati, gundukan ini selalu dibangun "menghadap selatan" dan lorong-lorong di dalamnya dibuat sedemikian rupa untuk dapat mengatur sirkulasi udara dan temperatur tempat tinggal koloni.
Sarang Burung Penenun Afrika
Jika diandaikan terdapat keluarga Hilton di dunia burung,
tentunya burung penenun asal Afrika inilah padanannya. Sarang burung
ini adalah merupakan yang terbesar di dunia dan bersifat permanen untuk
ditinggali lintas generasi. Bangunan sarang mereka mirip dengan
kondominium buatan manusia, setiap pasang burung memiliki "rumahnya"
sendiri yang terbagi atas beberapa kamar, dan setiap rumah memiliki
juga pintu masuknya sendiri di bawah. Ruangan dalam bersifat menyimpan
panas sehingga digunakan pada saat malam hari, sedangkan ruangan luar
yang relatif lebih dingin digunakan pada saat siang hari.
Sarang mereka bersifat permanen karena dapat bertahan
selama ratusan tahun. Dan memiliki sistem keamanan yang cukup baik,
yaitu berupa pintu masuknya yang dilengkapi dengan potongan-potongan
kayu tajam untuk mencegah ular masuk. Burung penenun Afrika terutama
dapat ditemukan di Namibia dan sejumlah lain di Botswana.
Kota tikus tanah
Liang buatan tikus tanah adalah sejatinya sebuah "kota"
yang dihuni oleh ribuan tikus tanah anggota koloni. Sarang mereka
sangatlah terstruktur dengan terdiri dari kamar-kamar khusus untuk
tidur, hibernasi di musim dingin, sampai ruang menyusui bagi anak-anak
mereka. Mereka juga memiliki ruangan khusus yang berfungsi sebagai "gudang makanan" yang telah mereka kumpulkan di permukaan untuk persediaan selama musim dingin.
Sama seperti sarang rayap, sarang tikus tanah juga
memiliki sistem pemanas yang canggih dengan adanya ruangan-ruangan
khusus sebagai pengatur sirkulasi udara dan temperatur. Bahkan mereka
juga membangun "sistem penangkal banjir" dengan membuat
tanggul-tanggul di sekitar pintu masuk. Mereka juga membuat
menara-menara pengintai yang digunakan untuk mengetahui jika ada bahaya
atau pemangsa yang mendekat. Menara pengintai ini terbuat dari bekas
galian yang mereka lakukan dan menumpuk di permukaan.
Penjara tawon pengoles lumpur (mud dauber wasps)
Tawon pengoles lumpur membuat sarangnya terdiri dari "penjara-penjara"
yang berguna untuk memerangkap mangsa mereka, yaitu laba-laba. Dalam
satu sarang dapat memuat lusinan penjara yang masing-masingnya mampu
memuat hingga 3 laba-laba. Setelah terperangkap, tawon pengoles lumpur
akan membuat lumpuh laba-laba dengan sengatannya dan setelah itu
sebagian akan dimangsanya. Sebagian lain dibiarkan hidup dalam
kelumpuhan hingga bertelur untuk kemudian dikonsumsi oleh larva-larva
tawon.
Sarang laba-laba penjebak (trapdoor spiders)
Laba-laba penjebak membuat sarangnya dengan menggali lubang di dalam tanah, dan melengkapinya dengan sebuah "pintu"
di atasnya yang terbuat dari tanah, dedaunan, dan menambahkannya dengan
engsel yang terbuat dari sutra buatannya. Itu membuat sarangnya
tersamar dan tak terlihat. Laba-laba penjebak juga memasang "sistem sensor"
di sekeliling sarang terbuat dari sutranya, sehingga jika ada mangsa
yang berkeliaran di sekitar sarang ia akan mampu merasakannya. Dan
dengan gerakan kilat, laba-laba akan keluar dari sarang dan menerkam
sang mangsa yang kurang beruntung kemudian diseretnya ke dalam tanah.
Sarang laba-laba terluas
Laba-laba pada dasarnya adalah hewan soliter, penyendiri.
Sangat jarang ditemukan ada banyak laba-laba di satu tempat tertentu,
namun apa yang ditemukan di Lake Tawakoni State Park, Texas, Amerika Serikat pada tahun 2007 yang lalu merupakan sesuatu yang luar biasa. Adalah sarang laba-laba yang terbentang selebar lebih daripada 180 meter persegi.
Para ahli berpendapat hal ini terjadi saat adanya peningkatan tingkat
kelembaban yang menyebabkan melimpahnya pasokan makanan laba-laba di
alam liar, yang pada akhirnya menyebabkan ledakan populasi laba-laba di
wilayah tersebut.
Fenomena yang sama terjadi juga di British Columbia, Canada dimana ditemukan sarang laba-laba yang terbentang seluas 24 hektar di atas sebuah perkebunan tembakau pada tahun 2002.
No comments:
Post a Comment